Cari Blog Ini

Sabtu, 06 September 2014

Vihara Amurva Bhumi Jakarta

Vihara Amurva Bhumi Jakarta

Vihara Amurva Bhumi, atau Hok Tek Tjeng Sin, adalah wihara dan kelenteng yang terletak di Jl. Prof.Dr.Satrio No.2 (lebih dikenal sebagai Jl. Casablanca), Setiabudi, Jakarta Selatan. Saya lewat wihara ini hampir setiap hari selama sekitar tujuh tahun ketika saya masih bekerja di sebuah perusahaan yang berkantor di Menara Danamon, sekarang Sampoerna Strategic Square.
Nama Cina kelenteng itu selalu mengingatkan pada buku cerita silat Cina klasik karya penulis legendaris Asmaraman S. Kho Ping Hoo. Meskipun buku-bukunya ditulis dalam bahasa Indonesia, namun Kho Ping Hoo selalu menyebut nama Cina dengan terjemahan bahasa Indonesia ketika membuat julukan bagi tokoh-tokoh dan ilmu silatnya.






Pintu masuk Vihara Amurva Bhumi yang diambil dari bagian dalam gerbang. Seorang pekerja tengah sibuk mengecat gerbang Vihara Amurva Bhumi sebagai persiapan untuk merayakan Tahun Baru Cina

Struktur bangunan
 Vihara Amurva Bhumi berbentuk Pat-Kwa segi delapan yang khas dengan ukiran naga di setiap pilar dibangun di depan kelenteng. Ukuran kelenteng Vihara Amurva Bhumi agak kecil, dan koleksi patung-patungnya juga agak terbatas.

Patung-patung Budha dan pohon Bodhi di latar belakang, yang berada di sebuah gedung di samping ruang utama
 Vihara Amurva Bhumi.

Sebuah tempayan perunggu berisi pasir, atau hiolo, yang ada di dalam bangunan Pat-Kwa
 Vihara Amurva Bhumi dimana pengunjung menancapkan hio-nya setelah bersembahyang.

Vihara Amurva Bhumi
 memiliki beberapa altar, diantaranya altar Kwan Kong, pada foto di atas, yang merupakan salah satu dari tiga tempat sembahyang di dalam kelenteng. Kwan Kong adalah seorang jenderal terkenal yang hidup pada jaman Sam Kok (Tiga Kerajaan), tahun 165-219 M.
Penganut Buddha menyayangi Kwan Kong sebagai dewa yang memberi perlindungan bagi kelenteng dan bangunan suci lainnya. Sedangkan penganut Tao mengagumi Kwan Kong sebagai Dewa Perang dan penganut Confusius menganggapnya sebagai orang suci yang setia, terpercaya dan gagah berani.

Altar untuk memuja Kwan Im Pouw Sat, Dewi Welas-asih, yang berada di tempat persembahyangan
 Vihara Amurva Bhumi di sebelah kiri.

Tuan rumah
 Vihara Amurva Bhumi adalah Dewa Bumi, atau Hok Tek Tjeng Sin, yang juga dikenal sebagai Fu De Djen Sin. Nama Sanskertanya adalah Amurva Bhumi Bodhisatwa, menurut para penganut aliran Budha Mahayana.
Hok Tek Tjeng Sin adalah dewa yang paling terkenal bagi petani dan pedagang. Petani menyayanginya sebagai pelindung Bumi, pedagang memujanya sebagai sumber rezeki, dan masyarakat umum menganggapnya sebagai Dewa Kemakmuran.
Dari Buku Kitab Suci Amurva Bumi, doa yang dirapal di altar Hok Tek Ceng Sin adalah sebagai berikut:
Pujilah Tuhan Yang Mahaesa Kong Co Hok Tek Ceng Sin Yang Mahaagung
Dengan khidmat dan sujud kami memohon kehadapan Kong Co Hok Tek Ceng Sin, bimbinglah kami ke jalan tengah yang mulia.
Tunjukkan kami cahaya kasunyata dharmaan, bangkitkan kesadaran TAO dalam diri kami.
Berkat bimbingan serta pancaran kasih Kong Co Hok Tek Ceng Sin hiduplah semua dalam kasih, tenang, tentram dan bahagia.
Hok Tek Tjeng Sin mengajarkan bahwa rejeki dan bahagia adalah perbuatan kita sendiri, bilamana berbuat kejahatan tentu mendapat kecelakaan seperti sebuah bayangan yang selalu mengikuti pemiliknya. Fuk (rejeki) asalnya dari Allah, tek (moral) timbul dari sanubari manusia.
Diajarkan juga bahwa sedikit sadar, sedikit faedah; banyak sadar, banyak kebaikan; tak mau sadar, tak ada obat penolongnya. Jaman berubah-ubah, dosa menimpa-nimpa. Hanyalah yang sadar (Wu Tao) dapat lepas dari sengsara, lepas dari ketenggelaman.
Vihara Amurva Bhumi
Jl. Prof.Dr.Satrio No.2 (Jl. Casablanca),
Setiabudi, Jakarta Selatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar